Arjuna Web

<div align="center"> <table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 636px;"> <tbody><tr style="height: 38.25pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">  <td style="height: 38.25pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 474.15pt;" valign="top" width="632">  <h1 align="center" style="margin-top: 0cm; tab-stops: center 236.3pt left 379.35pt right 472.65pt; text-align: center;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt;">“The   Invisible Hand” Dorong Pencapresan Jokowi<o:p></o:p></span></h1><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "FranklinGothic-ExtraCond","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: FranklinGothic-ExtraCond;">Derek Manangka  ;</span>    <span style="font-size: 12.0pt;"> </span><i><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13pt;">Wartawan Senior<o:p></o:p></span></i></div></td> </tr></tbody></table></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">INILAH.COM, 21 Maret 2014<o:p></o:p></span></i></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                      </span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 206.35pt 268.65pt;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                                                                          <o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 164.95pt 187.0pt;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                                              <o:p></o:p></span></i></b></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;"> <tbody><tr>  <td style="padding: 0cm 2.8pt 0cm 0cm; width: 468.0pt;" valign="top" width="624">  <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kalau   dicermati tanpa pretensi, Joko Widodo (Jokowi), Gubernur DKI Jaya yang   dicapreskan PDI Perjuangan, terkesan tidak terlalu ambisius menjadi Presiden   RI. Kesan itu terlihat dari berbagai respon eksplisit dan bahasa tubuhnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sikap   Jokowi datar saja sewaktu Jumat 14 Maret 2014 pagi, menjelaskan kepada pers   tentang apa yang sudah dikantornginya dari Ketua Umum PDIP Megawati   Soekarnoputri. Raut mukanya, sama sekali tidak sumringah misalnya. Bahasanya   tidak meledak-ledak. Tidak terucap kata terima kasih kepada Ketua Umum DPP   PDIP Megawati. Sekalipun pencapresannya merupakan sebuah kehormatan dan   langkah tersendiri yang diberikan oleh partai nasionalis tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">"Saya   sudah mengantongi mandat Ketua Umum Ibu Megawati menjadi capres PDIP dan saya   siap," katanya beberapa jam menjelang namanya diumumkan Puan Maharani,   Ketua Pemenangan Pemilu PDIP.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Itu   saja. Dan penegasan itu dilakukan di tengah kesibukannya melakukan kunjungan   di sebuah kampung di Ibu Kota. Jokowi juga tidak menggelar konperensi pers   pasca pengumuman pencapresannya oleh Puan Maharani di Markas Besar PDIP, Lenteng   Agung, Jakarta Selatan. Hingga seminggu pasca pengumuman pencapresannya,   Jokowi masih tetap seperti dulu. Tidak berubah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesan   lainnya yang agak mempribadi, Jokowi sepertinya "minder". Kalau   membayangkan SBY, Presiden yang mungkin akan digantikannya, Jokowi seperti   membayangkan tubuh tambun SBY sementara dirinya yang terlalu kerempeng. SBY   seorang jenderal bergelar doktor dan pernah mendapat pendidikan di Amerika   Serikat, sementara Jokowi hanya seorang insinyur sipil dari sebuah   universitas lokal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perhatikan   jawabannya atas pertanyaan wartawan ketika menyebut Abraham Samad, Ketua KPK,   sebagai sosok yang diminati Prabowo Subianto menjadi cawapres. "Yah   kalau Pak Abraham Samad, dia cocok untuk menjadi Presiden...", begitu   jawab Jokowi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lain   yang ditanya, lain yang dijawab. Yang ditanyakan kemungkinan Samad menjadi   Orang Nomor Dua, tetapi oleh Jokowi dijawab: Ketua KPK itu cocok menjadi   Presiden!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Megawati,   Puan Maharani dan petinggi PDIP lainnya boleh jadi dibuat bingung dengan   pernyataan Jokowi seperti itu. Sebab jawabannya terkesan kosong, tidak   nyambung dengan konteks yang dipertanyakan. Jokowi belum merasa sebagai   seorang calon presiden.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yah,   itulah Jokowi. Jawabannya seputar presiden dan kepresidenan, tanpa beban.   Semakin mempertegas Gubernur DKI Jaya periode 2012-2017 ini, bukanlah seorang   ambisius. Sikap Jokowi seperti 'acuh tak acuh' atas pencapresan dirinya,   memicu komentar yang mengaitkan campur tangan kekuatan yang tak terlihat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada   "invisible hand", yang mendorong Jokowi menjadi capres. Ada campur   tangan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam perjalanan penting setiap manusia. Jokowi   memang bukan sosok yang punya cita-cita menjadi Presiden. Oleh sebab itu dia   tidak pernah mempersiapkan diri seperti politisi lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tetapi   kuasa Tuhan Sang Maha Penguasa, menakdirkan Jokowi justru yang menjadi salah   seorang capres dalam Pilpres 2014. Megawati yang ditengarai masih   bercita-cita nyapres, mau tidak mau mengorbankan egonya. Megawati berikan   tiket capres PDIP kepada Jokowi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jokowi   tidak pernah melobi dukungan apalagi melamar. Tetapi lembaga-lembaga   surveilah yang 'membesarkannya'. Jokowi tidak pernah mengumbar kehebatannya   sebagai birokrat. Tapi berbagai kelompok masyarakat - yang tidak mengenalnya   langsung, justru membentuk barisan relawan untuk mendukung pencapresannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Uniknya   lagi para relawan, tidak menagih uang sponsor dari Jokowi. Walaupun kita   perlu curiga, kalau Jokowi jadi Presiden, para relawan ini kemungkinan besar   akan berbondong-bondong menagih upeti ke Jokowi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jokowi   boleh jadi akan dicatat sejarawan Indonesia sebagai satu-satunya tokoh   'ndeso' yang didaulat jutaan simpatisan dari ndeso sampai kota untuk menjadi   capres. Inilah sebuah fenoma baru dalam kehidupan politik Indonesia 2014.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fenomena   Jokowi ini sangat kontras dengan peta politik Indonesia secara keseluruhan.   Fenomena Indonesia menjelang Pilpres 2014, terdapat sejumlah politisi senior   yang terlalu memaksakan diri supaya bisa menjadi calon presiden.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan   membuat berbagai ragam alat pencitraan, mereka simpulkan sendiri, merekalah   yang paling disukai rakyat. Opini rakyat mereka catut. Belum apa-apa sudah   berbohong kepada rakyat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekalipun   hasil survei-survei mengatakan tingkat elektabilitas mereka tetap di bawah   posisi Jokowi, tetapi mereka tidak menganggap hasil survei itu sebagai bahan   rujukan yang valid.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sewaktu   PDIP belum mengumumkan pencapresan Jokowi, para politisi ambisius, berusaha   mendekat dan menggandeng mantan Wali Kota Solo itu, sebagai pasangan cawapres   mereka. Jokowi menjelma secara tiba-tiba seperti gadis desa yang cantik   alamiah. Para pejaka kota pun berbondong-bondong menawarkan kembang dan   sejumlah wewangian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tetapi   begitu Jokowi ditetapkan oleh PDIP, tiba-tiba Gubernur DKI itu, mendapat   berbagai serangan. Dia menjadi wanita desa yang dianggap kampungan. Dia perlu   dipenjara. Salah satu serangan dengan metode baru yaitu menggugat secara   hukum.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan   mengatas namakan warga Jakarta, sebuah tim pengacara mengajukan gugatan atas   pencapres Jokowi. Pencapresan dianggap merugikan warga Jakarta, pihak yang   katanya sudah diberi janji-janji Jokowi ketika di 2012 berkampanye menjadi   Gubernur DKI.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesannya,   serangan itu terlalu mengada-ada atau dipaksakan. Bahkan bisa saja bagian   dari rekayasa para politisi yang kecewa terhadap Jokowi. Lewat gugatan   tersebut, Capres PDIP ini diserang supaya namanya rusak. Kalau sudah rusak,   ada harapan kekuatan Jokowi di Pilpres 2014, melemah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah   cara ini masuk kategori kampanye hitam? Entahlah. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">●</span></div></td></tr></tbody></table>

“The Invisible Hand” Dorong Pencapresan Jokowi Derek Manangka ; Wartawan Senior INILAH.COM, 21 Maret 2014 ...

Baca selengkapnya »