Arjuna Web

<div align="center"> <table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 636px;"> <tbody><tr style="height: 38.25pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">  <td style="height: 38.25pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 474.15pt;" valign="top" width="632">  <h1 align="center" style="margin-top: 0cm; tab-stops: center 236.3pt left 379.35pt right 472.65pt; text-align: center;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt;">Merubah   atau Mengubah? <o:p></o:p></span></h1><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "FranklinGothic-ExtraCond","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: FranklinGothic-ExtraCond;">Holy Adib  ;</span>   <i><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt;">Wartawan Haluan<o:p></o:p></span></i></div></td> </tr></tbody></table></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">HALUAN, 01 April 2014<o:p></o:p></span></i></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> </span></i></b><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                     </span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 206.35pt 268.65pt;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                                                                          <o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 164.95pt 187.0pt;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                                              <o:p></o:p></span></i></b></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;"> <tbody><tr>  <td style="padding: 0cm 2.8pt 0cm 0cm; width: 468.0pt;" valign="top" width="624">  <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kata dan   penggunaannya dibentuk oleh kesepakatan bersama melalui aturan tertulis.   Namun, tampaknya ada yang membuat kesepakatan bersama di luar aturan yang   tidak tertulis. Tentu saja penggunaan kata di luar aturan tertulis merupakan   sebuah kesalahan (besar), sebab telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan   (EYD).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saya   sering membaca kata dalam sebuah tulisan atau lagu, yang penggunaan katanya   berada di luar EYD, namun kata tersebut sepertinya sudah sepakat untuk   dikatakan benar atau sesuai aturan. Kesalahan tersebut mungkin berasal dari   budaya tutur, bukan budaya tulis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah   satu contoh kata tersebut adalah merubah. Bila diuraikan menjadi awalan dan   kata dasar, maka tampaklah kesalahan kata merubah. Di dalam Bahasa Indonesia   tidak ada awalan <i>mer</i>. Sedangkan   kata dasar dari <i>merubah</i> adalah <i>ubah.</i> Lalu dari mana datangnya awalan <i>mer</i> dalam kata merubah?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bila   maksud kata merubah adalah menjadikan berbeda dari semula atau menukar bentuk   misalnya warna atau rupa, maka kata yang tepat untuk mengganti kata <i>merubah</i> adalah <i>mengubah</i>. Kata <i>mengubah</i>  jelas dapat diuraikan. Kata dasarnya adalah <i>ubah</i> yang kemudian diberi awalan <i>meng</i> sehingga menjadi mengubah. Awalan <i>meng</i> jelas terdapat dalam Bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesalahan   kata merubah tampak sangat kentara ketika dijadikan kata pasif, yakni   dirubah. Awalan <i>dir</i> tidak terdaftar   dalam Bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesalahan   penggunaan kata <i>merubah</i> juga   terlihat ketika diketik di halaman <i>Microsoft   Office Word</i> yang menggunakan fitur <i>Auto   Correct Bahasa Indonesia</i>. Jika ditulis kata merubah, maka <i>Microsoft Office Word</i> akan   menggarisbawahi kata tersebut secara otomatis dengan warna merah sebagai   tanda kesalahan. Namun, jika dituliskan kata <i>mengubah</i>, Microsoft Office Word tidak akan memberikan garis   berwarna merah. <i>Microsoft Office Word</i>  adalah mesin yang tidak bisa menipu dan ditipu seperti manusia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Variasi   lain dalam kesalahan penggunaan kata <i>mengubah</i>  selain <i>merubah</i> adalah <i>merobah</i>. Sudahlah awalan <i>mer</i> merupakan awalan ilegal, ditambah   pula dengan kata dasar <i>obah</i> yang   juga ilegal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan   mengetahui awalan, akhiran dan kata dasar sebuah kata, maka akan mudah   terlihat betul atau salah penggunaan sebuah kata.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lalu   dari mana datangnya awalan mer pada kata merubah? Saya mencoba menjawabnya sesuai   kemampuan saya. Saya menduga, kata merubah disepakati untuk digunakan   berdasarkan kata berubah. Penggunaan kata berubah sudah tepat, sebab kata   tersebut berasal dari kata dasar ubah yang diberi awalan <i>ber</i>. Awalan <i>ber</i> adalah   awalan yang terdaftar dalam Bahasa Indonesia sebagai awalan yang legal.   Barangkali, penggunaan kata <i>merubah</i>  didasari oleh kemiripan bunyi dengan kata <i>berubah</i>,   yakni sama-sama mengandung bunyi <i>er;   mer</i> dan <i>ber</i>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kata   adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan. Pengguna yang sering   menggunakan kata yang salah, maka dengan sendiri akan mewariskan kata yang   salah kepada pengguna kata lainnya. Dengan menggunakan kata yang salah, maka   rusaklah bahasa!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah   satu lagu yang saya dengar mewariskan penggunaan kata yang salah adalah lagu   yang dinyanyikan oleh Once Mekel yang berjudul <i>Aku Mau</i>. Pada bait pertama larik ketiga lagu tersebut terdapat   lirik, <i>“tapi takkan merubah perasaanku”</i>.   Lagu itu cukup digemari oleh masyarakat sehingga cukup populer terutama di   kalangan generasi muda. Kepopuleran lagu tersebut adalah keuntungan bagi   label rekamannya dan merupakan kerugian bagi bahasa. Kenapa bahasa dirugikan   oleh lagu itu? Karena mensosialisasikan kata merubah kepada pendengar yang   juga merupakan pengguna bahasa. Akibatnya, kata <i>merubah</i> disepakati sebagai kata yang benar bagi mereka yang tidak   mengetahui penggunaan kata yang sebenarnya. Karena orang terbiasa mendengar   kata <i>merubah</i>, maka kata tersebut   menjadi tidak asing lagi di telinga dan enak didengar serta diucapkan. Orang   yang terbiasa mendengar kata <i>merubah</i>,   telinganya akan aneh mendengar kata <i>mengubah</i>  dan cenderung menganggapnya salah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lagu   Once tersebut adalah contoh kecil perusakan bahasa melalui media, yakni   musik. Yang paling menakutkan adalah, perusakan bahasa melalui media massa   seperti suratkabar cetak mau pun <i>online</i>,   televisi dan radio. Ribuan orang setiap hari menikmati media massa. Media   adalah penyebar bahasa. Jika media salah menggunakan bahasa, maka rusaklah   pengetahuan orang tentang penggunaan bahasa yang benar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bahasa   di media tidak terlepas dari wartawan dan redaktur. Wartawan sebagai orang   yang mewartakan kebenaran, juga harus mewartakan kebenaran bahasa. Jika   wartawan salah menggunakan bahasa, maka redaktur bisa mengoreksinya. Namun   jika wartawan salah menulis sebuah kata, lalu kata yang salah tersebut lolos   dari pemeriksaan redaktur, maka ribuan orang berpotensi menggunakan kata yang   salah itu, kecuali orang yang berpedoman kepada EYD dan mempelajari bahasa   sampai ke akar-akarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sembari   terus mempelajari kata dan bagaimana menggunakannya dengan benar, saya   teringat status <i>Facebook</i> kawan   saya, Heru Joni Putra, <i>“belajar memang   menyakitkan, tapi ketidaktahuan lebih menyakitkan.”</i> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">●</span></div></td></tr></tbody></table>

Merubah atau Mengubah? Holy Adib ; Wartawan Haluan HALUAN, 01 April 2014 ...

Baca selengkapnya »