Menguatkan Dialog Utara-Selatan

<div align="center"> <table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 636px;"> <tbody><tr style="height: 38.25pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="height: 38.25pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 474.15pt;" valign="top" width="632"> <h1 align="center" style="margin-top: 0cm; tab-stops: center 236.3pt left 379.35pt; text-align: center;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt;">Menguatkan Dialog Utara-Selatan<o:p></o:p></span></h1><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "FranklinGothic-ExtraCond","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: FranklinGothic-ExtraCond;">Rene L Pattiradjawane  </span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt;">; </span></i><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13pt;"> </span></span><span class="apple-converted-space"><span style="background: white; color: dimgrey; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 7.5pt;"> </span></span><i><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt;">Wartawan Senior Kompas</span></i><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13pt;"><o:p></o:p></span></i></div></td> </tr></tbody></table></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">KOMPAS, 06 Agustus 2014<o:p></o:p></span></i></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 396.0pt;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">                                                                                                                                    <o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;"> <tbody><tr> <td style="padding: 0cm 2.8pt 0cm 0cm; width: 466.75pt;" valign="top" width="622"> <div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">DI tengah kekerasan dan perseteruan di berbagai pelosok, perang di Gaza, krisis Ukraina, atau status default Argentina karena gagal bayar utang, konferensi tingkat tinggi negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) di Fortaleza, Brasil, Juli lalu, menghadirkan fenomena baru, tidak hanya terkait tata kelola keuangan global.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Buat India, keberhasilan berdirinya Bank Pembangunan Baru dan BRICS Contingency Reserve Agreement harus dilihat sebagai keberhasilan diplomasi pertama Perdana Menteri Narendra Modi. Bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, KTT BRICS menunjukkan masih ada yang percaya kepada Rusia di tengah sanksi ekonomi dan keuangan dari Eropa dan Amerika Serikat.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Rancangan bank dan kontingensi keuangan BRICS yang dimotori RRT ini bukan hanya ditujukan untuk reformasi struktur keuangan global, melainkan juga menjadi pilihan penting dalam konteks Dialog Utara-Selatan: Adanya alternatif lain bagi negara-negara berkembang memperoleh dana pembangunan, mengentaskan rakyat dari kemiskinan yang berkesinambungan di tengah derasnya arus globalisasi.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Mekanisme perbankan dan keuangan baru BRICS pada institusi Bank Pembangunan Baru memiliki modal dasar 100 miliar dollar AS, sedangkan BRICS Contingency Reserve Agreement akan menempatkan dana 50 miliar dollar AS. Yang menarik, modal awal bank baru ini dibagi rata di antara lima negara BRICS sehingga Tiongkok dengan cadangan devisa masif sebesar 3,99 triliun dollar AS terkekang pengaruhnya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Adapun Pengaturan Cadangan Kontingensi (BRICS CRA) mirip Chiang Mai Intitiative (CMI) ASEAN+3 setelah krisis keuangan Asia 1997. Tujuannya, memberi dukungan atas krisis keuangan, khususnya tekanan pembayaran jangka pendek atau berpotensi mengganggu neraca pembayaran. Berbeda dengan CMI ASEAN+3 (Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan), BRICS CRA bukan menjadi pusat pengumpulan dana, melainkan dana dikeluarkan sesuai permintaan dan sesuai syarat.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Bagi umumnya negara-negara Asia Tenggara, tersedianya pendanaan BRICS ini menjadi penting dalam rangka konektivitas ASEAN memasuki era Komunitas ASEAN 2015, khususnya pengadaan dana proyek infrastruktur. Para penguasa di Beijing berharap Indonesia juga ikut dalam BRICS ini, terutama ketika Tiongkok mulai pembicaraan awal tentang Bank Investasi Infrastruktur Asia (IAIB) untuk menyaingi eksistensi Bank Pembangunan Asia yang dipelopori Jepang.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Kita menganggap keterlibatan ASEAN dalam BRICS lebih menguntungkan sebagai kesatuan daripada negara individu terkait kebersamaan gotong royong yang menjadi ciri penting kawasan Asia Tenggara. Konektivitas ASEAN dalam rangka pembangunan ekonomi adalah kebersamaan yang mengikat semua negara Asia Tenggara, tecermin pada statistik perdagangan dan investasi asing kawasan ini.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Kerja sama dalam konteks tiga pilar Komunitas ASEAN 2015 membuktikan kebersamaan tersebut mampu menghadapi krisis keuangan Asia 1997, dan ekonomi Asia pulih lebih cepat tanpa terduga. Semangat ini yang harus dipahami Tiongkok dan negara BRICS untuk menguatkan Dialog Utara-Selatan. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">●</span></div></td></tr></tbody></table>

Menguatkan Dialog Utara-Selatan Rene L Pattiradjawane  ;     Wartawan Senior Kompas KOMPAS, 06 Agustus 2014                        ...

Baca selengkapnya »